Balada Dunia

Aku berjalan gontai di dalam sebuah kampus dunia nan megah. Hitam-putih berbaur, pria-wanita berimpit. Aku? Aku datang tanpa warna. Hitamku berkata, ini adalah wajar, biasa. Mereka butuh kenikmatan di dunia ini. Toh, hidup hanya sebentar, mengapa tidak mereka nikmati saja segala yang indah di dunia ini? Wanita cantik dan membuka aurat untuk pria yang senang akan tubuh mulus wanita, pria gagah nan wibawa untuk para wanita yang haus akan kasih sayang, lalu bau kemaksiatan menyebar bagai kabut di siang bolong.
Mengapa harus kuprotes semua itu? ah, kalau saja tak ada alam yang lebih indah dari dunia ini, niscaya sudah kubawa dunia ini, kutanam rapat-rapat dalam hatiku agar tak ada seorang pun merusaknya. Dunia ini sangat indah, namun ada yang lebih indah dari dunia ini, yaitu alam akhirat, taman syurga dan rahmat Allah. Beribu kilometer jauhnya dari alam hitamku, nuraniku berkata, itu adalah godaan syaitan yang terkutuk, dunia ini adalah sebuah ujian keimanan dan ketakwaan. "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah pada-Ku." Dan itulah yang seharusnya mereka kerjakan, seandainya mereka mengerti, seandainya hati mereka tak tertutup.

"Janganlah kalian mencampuradukkan yang haq dan yang bathil dan janganlah kau menyembunyikan yang haq sedang kamu mengetahui."

Ingat, satu orang berbuat zina, maka 60.000 orang di sekitarnya yang akan mendapatkan azab. Tidakkah kalian melihat berbagai bencana yang melanda Indonesia? Bukankah itu hasil dari ulah masyarakat Indonesia yang beragama "islam" namun berakidah yahudi? Sadarlah, bahwa dunia ini sudah tua, dan akhir dari zaman ini akan segera tiba.

Depok, 14 Oktober 2009

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar