Sama Hinanya
Bapak itu begitu tua, mengingatkan yang ada di rumah. Mendorong sepeda yang juga sudah tua walaupun tak setua dirinya. Sepeda tua itu mengangkat beban yang juga tak seberat beban yang dipikul Bapa tua itu. Hanya sekeranjang nasi uduk yang dipikul sepeda tua itu, sedangkan si Bapak tua, mungkin mengangkat beban perut sebanyak lebih dari dua, dan sekali lagi, mungkin. Pertanyaan muncul, di mana anak dari Bapak tua itu? Adakah dia seorang tua yang tidak memiliki anak? Ataukah anaknya sudah tidak sudi lagi untuk melihat wajah Bapak tua itu lantaran beliau hanya berjualan nasi uduk? Ah, manusia memang begitu, selalu saja lupa pada orang-orang yang telah berjasa padanya jika sudah berhasil. Sekali lagi, itu sebuah kemungkinan.
Akan tetapi... Apa yang sedang kulakukan? Berdiam diri menonton Bapak tua itu mendorong sepedanya, dan berpikir macam-macam. Tanpa aksi. Aku sama hinanya.
Sekilas Penulis
Pemilik Blog lahir di Kota Serang 04 Februari 1990 dari pasangan Alip Syarifuddin Muiz dan Ati Suryati Soemantri. Memiliki nama lengkap Muhammad Atqo Ferip. Arti dari nama saya tidaklah sesederhana membuat sebuah perahu kertas atau serumit membuat bangau dari origami, yakni: Muhammad = Nabi dan Rasul Umat Islam yang terakhir
Atqo = Ada dalam QS. Al-Hujurat ayat 13 yang berarti bertakwa
Ferip = Sejarah ibu saya yang pernah kehilangan dua orang anak laki-laki, dan ketika saya lahir di bulan Februari, ternyata Allah memberikan kehidupan yang lebih panjang, maka diberikanlah nama Ferip, yang memiliki kepanjangan dari bahasa Jawa, "Februari Urip" yakni Anak yang lahir di bulan Februari dan Hidup.
Okay, saya sekarang menuntut ilmu di Universitas Indonesia jurusan Sastra Indonesia angkatan 2009. Memilih Sastra Indonesia karena merasa pesimis saat memilih jurusan yang lebih kompeten, saya pikir daripada nganggur. Tetapi dalam perjalanannya, saya malah keasyikkan dengan ilmu-ilmu yang dipelajari di jurusan ini, sederhana, dan tak mutlak. Itulah yang membuat saya betah di jurusan ini.
Sekarang, saya diamanahi di departemen Media Center Salam UI 14, yang tugasnya membuat tulisan atau artikel dalam bentuk Koran Kampus. Mungkin begitu saja yang bisa saya buka tentang diri saya. Semangat dan tetaplah berkata, "It's nothing to Lose, because Allah have this whole world, not you!"
Keterbukaan
Tak masalah jika engkau memiliki perbedaan dengan yang lain, selama engkau tak memaksakan perbedaan itu menjadi sebuah hal yang haru disamakan, karena setiap orang memiliki otak dan hatinya masing-masing. Aku, ya, aku hanya ingin membuat sebuah perubahan, entah itu disetujui atau tidak, yang jelas aku memiliki sesuatu yang ingin kubawa untuk menyongsong perubahan tersebut.
Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia 2011 (OKK UI 2011) adalah jalan yang tepat untukku sebagai orang yang ingin membawa perubahan ke arah yang baik, karena yang baik adalah mereka yang mengubah, bukan meneruskan. Begitu, tho?
Setidaknya aku memiliki niat yang baik dan visi yang jelas dan insya Allah lurus-lurus saja. Bahwa aku memiliki keprihatinan jika melihat mahasiswa yang cenderung apatis terhadap berbagai kegiatan kampus, itu tidak lain adalah sebuah keprihatinan terhadap diriku sendiri. Ya, aku yang memiliki keterbatasan harta menganggap bahwa kuliah adalah hal yang harus diprioritaskan, karena aku datang ke Depok ini untuk kuliah, bukan?
Akan tetapi, melihat slogan UKM Mapala UI, seakan menggedor jati diriku sebagai mahasiswa, bahwa: "Hiduplah sebagai Mahasiswa yang lebih dari sekadarnya.". dan itulah tujuan pribadiku untuk menjadi Project Officer OKK UI 2011. Semoga Allah menghendaki dan meridhoi.
Aku Lelah
Hanya termangu aku dalam pilihan yang menyusahkan
Aku, kok, jadi ragu?
Dalam diri hanya mengatakan, aku mampu bertahan
Walaupun dalam hati terus mengganggu
Ah! Aku lelah!